Setelah sekian lama berjibaku dengan pemanjangan PPKM yang tak kunjung usai, akhirnya kabar baik perlahan-lahan kembali kita dengar ya di Indonesia. Yup!, salah satunya kabar baiknya adalah pembukaan kembali destinasi wisata di berbagai daerah nih. Salah satunya adalah Desa Penglipuran, desa kebanggaan Indonesia yang menyabet gelar Desa Terbersih di Dunia.
Setelah tutup total dalam waktu yang cukup lama dikarenakan situasi pandemi, sejak awal September 2021 lalu, Desa di Kabupaten Bangli, Pulau Dewata ini dibuka kembali untuk wisatawan domestik. Lalu setelah situasi semakin membaik, tanggal 14 Oktober 2021 Desa Penglipuran siap kembali menyambut kedatangan wisatawan mancanegara ditambah seiring dengan penerbangan internasional yang juga kembali dibuka.
Dengan dibukanya Desa Penglipuran perlu diperhatikan juga bahwa protokol kesehatan merupakan hal yang sangat dijaga dengan adanya kebijakan baru ini seperti yang dikatakan oleh I Nengan Moneng selaku Pengelola Desa Wisata Penglipuran “Kami juga akan meningkatkan kebersihan, dari segi keamanan, kami juga dibantu dengan pihak kepolisian yang hampir setiap hari datang ke Penglipuran” ujarnya.
Dalam kondisi normal pada umumnya, angka wisatawan yang berkunjung mencapai 800 orang per hari, adapun selama pandemi ini dan masih dalam kunjungan domestik saja sekitar 400 orang per hari, yang pastinya angka tersebut akan kembali meningkat seiring diperbolehkannya wisman kembali berkunjung.
Lantas apa sih keistimewaan dari Desa Penglipuran ini yang menjadi daya tarik bagi turis-turis? Desa Penglipuran merupakan desa yang masih sangat menjunjung tinggi nilai luhur nenek moyang mereka, hingga hal ini dapat terlihat jelas pada tata ruang desanya yang mengusung patokan adat turun temurun
yaitu diterapkannya konsep Tri Mandala. Konsep Tri Mandala membagi ruang desa menjadi tiga wilayah yakni yang pertama adalah Utama Mandala yang berada di kawasan paling utara. Wilayah Utama Mandala ini berupa tempat-tempat ibadah yang dipercaya merupakan tempat suci dan tempat tinggalnya para dewa. Berikutnya adalah Madya Mandala yang berlokasi di pertengahan pemukiman berisikan rumah-rumah penduduk yang dibangun berbanjar sepanjang jalan utama. Adapun wilayah paling selatan adalah Nista Mandala yang berisikan pemakaman penduduk.
Seperti yang kita tahu bahwa Desa Penglipuran merupakan desa terbersih yang pastinya mengedepankan aset-aset lingkungan yang dimilikinya juga ya. Hal ini pun dapat terlihat dari luasnya hutan bambu sebagai pelindung desa yang mereka rawat sebesar 45 hektare yang mana luas ini mencapai 40 persen dari luas keseluruhan desa. Warga Penglipuran sangat percaya bahwa hutan bambu ini merupakan bagian awal dari sejarah keberadaan mereka. Peranan utama hutan bambu ini adalah sebagai kawasan resapan air oleh karena itu dijuluki sebagai hutan pelindung desa.
Banyaknya ritual keagamaan yang dilangsungkan di Pura Penataran menjadi daya tarik sendiri bagi turis. Salah satu ritual besarnya adalah Ngusaba yang pelaksanaannya dilakukan untuk menyambut hari raya Nyepi, begitu pula secara rutin dalam 15 hari sekali warganya bersembahyang di Pura tersebut untuk meneruskan ajaran leluhur.
Berbicara tentang kuliner pasti tidak pernah ada habisnya nih. Jika #temanberdesa berniat untuk berkunjung ke Penglipuran jangan sampai melewatkan kuliner khas sana yaitu Loloh Cemcem dan Tipat Cantok. Loloh cemcem berupa minuman khas dari daun cemcem atau daun kloncing yang bermanfaat untuk kelancaran pencernaan, disamping manfaatnya tersebut minuman ini dibuat tanpa pengawet dan tanpa pemanis buatan juga loh. Berikutnya ialah Tipat cantok berupa makanan sejenis ketupat dan sayuran rebus yang dihidangkan bersama dengan bumbu kacang.
Hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh turis yang berkunjung adalah festival budayanya karena festival budaya di Penglipuran yang biasanya diadakan setiap akhir tahun ini berisi banyak sekali kegiatan mulai dari parade pakaian adat Bali, parade seni budaya, perlombaan yang banyak macamnya, hingga Barong Ngelawang (tarian sakral adat Bali).
Nah dari sekian banyak hal di Desa Penglipuran yang telah disebutkan, bagian mana nih paling #temanberdesa penasaran untuk rasakan?